BULAN RAMADHAN DALAM PANDANGAN MUFASSSIR | Oleh : Mbeng Sallamah
TAFSIR Q.S Al BAQARAH AYAT 185
Bulan Ramadhan merupakan bulan suci. Setiap umat islam Allah diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa serta Allah lipat gandakan pahala dalam setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan, bulan yang istimewa karena diturunkannya Al-Qur'an dan menjadi waktu yang penuh berkah untuk meningkatkan ibadah. Banyak perbuatan yang bernilai ibadah yang bisa kita lakukan, terutama di 10 hari Bulan Ramadhan, seperti membaca Al-Qur'an, Itikaf, Qiyamul Lail, Berdzikir & Bershalawat, Bersedekah dan lain sebagainya. 10 hari bulan ramadan sudah dijalani dan akan segera berlalu, Apa saja kira-kira yang sudah kita lakukan? sudah siapkah melepas bulan Ramadhan? sudah siapkan merindukan kembali Bulan Suci Ramadhan. Semoga di 10 hari terakhir bulan romadhan Allah menghujani rahmat dan keberkahan kepada kita semua dengan bersemangat beramal sholeh.
Dalam Firman Allah Q.S Al-Baqarah ayat 185 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
شَهْرُ رَمَضَا نَ الَّذِيْۤ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰ نُ هُدًى لِّلنَّا سِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَا لْفُرْقَا نِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ ۗ وَمَنْ کَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّا مٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِکُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِکُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُکْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمْ وَلَعَلَّکُمْ تَشْكُرُوْنَ
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)
Dalam kitab tafsir ibnu katsir disebutkan bahwa Allah Ta'ala memuji bulan Ramadan di antara bulan-bulan lainnya dengan memilihnya sebagai waktu turunnya Al-Qur'an yang agung. Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah meriwayatkan dari Abu Sa’id, mantan budak Bani Hasyim, dari Imran Abu Al-‘Awwam, dari Qatadah, dari Abu Al-Malih, dari Wailah bin Al-Asqa’ bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: "Shuhuf (lembaran wahyu) Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadan. Taurat diturunkan setelah enam malam berlalu dari Ramadan. Injil diturunkan setelah tiga belas malam berlalu dari Ramadan. Dan Allah menurunkan Al-Qur'an setelah dua puluh empat malam berlalu dari Ramadan." sebagaimana juga firman Allah Ta'ala: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Lailatul Qadr." (QS. Al-Qadr: 1)
Dalam tafsir lain juga menyebutkan, Tafsir Al-Baidawi, Kata "رمضان" berasal dari akar yang berarti "panas terik atau terbakar". Dinamakan bulan Ramadhan karena :
1. Orang yang berpuasa merasa terbakar oleh panasnya rasa lapar dan haus.
2. Dosa-dosa terbakar (dihapus) dengan amal saleh
3. Bulan ini jatuh pada musim panas yang terik ketika nama-nama bulan dipindahkan dari bahasa lama ke bahasa Arab.
Bulan Ramadan memiliki keutamaan karena menjadi waktu turunnya kitab-kitab suci. Al-Qur'an diturunkan pertama kali pada Lailatul Qadr, kemudian diturunkan secara bertahap.Nama "Ramadhan" berasal dari makna panas terik atau pembakaran, yang bisa dikaitkan dengan rasa lapar puasa, penghapusan dosa, atau musim panas saat penamaan bulan.
Sehingga bulan ramadan menjadi momentum yang paling baik untuk kita semua untuk melakukan amal shaleh, dengan niat ibadah. Segala bentuk kebaikan niatkanlah dengan ibadah apalagi dalam 10 terakhir bulan ramadan yang akan berlalu.
Sebagaimana Anjuran Membaca Al-Quran Di Bulan Ramadhan yang menjadi salah satu Amal Shaleh dibulan Ramadhan sebagaimana dalam Hadits dari Sayyidina Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma:
كَانَ رَسُولُ اللهُ الله أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
"Rasulullah adalah manusia yang paling dermawan, terutama pada bulan Ramadhan ketika Malaikat Jibril menemuinya. Dan Malaikat Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana la mengajarkannya Al-Qur'an."
Al-Imam Abu Al-Faraj Abdurrahman Al-Jauzi rahimahullah berkata:
"Seekor kuda pacu jika sudah mendekati garis finish, dia akan mengerahkan seluruh tenaganya agar meraih kemenangan. Maka, janganlah kuda lebih cerdas darimu..! Karena nilai suatu amal tergantung pada akhirnya...
Maka, ketika kamu tidak bisa memaksimalkan ibadah saat permulaan (awal Ramadhan), maka usahakanlah maksimal pada penutupan (akhir Ramadhan)."
Mbeng Sallamah
Wasek PAC IPPNU Pragaan.
Posting Komentar untuk "BULAN RAMADHAN DALAM PANDANGAN MUFASSSIR | Oleh : Mbeng Sallamah"